Kamis, 21 Oktober 2010

Tenaga Kerja Binatang Ilegal

Banyak hewan-hewan yang menghilang di sekitar perumahan JaQarta September silam. Usut punya usut, ternyata para hewan tersebut di perjual belikan sebagai Tenaga Kerja Binatang (TKB) ilegal. Pemerintah pusat tidak mengetahui secara pasti kasus ini. Namun, para TKB ilegal ini dipaksa untuk bekerja oleh pemiliknya. Para majikan mereka tidak memberi alasan yang jelas apa tujuan mereka melakukan hal ini. Bahkan uang saku dan passport pun tidak diberikan kepada hewan-hewan mereka. Mereka hanya dikirim melalui paket Merpati Pos yang memakan waktu berhari-hari untuk sampai di tempat tujuan.

Kejadian ini merupakan kesekian kalinya di kota JaQarta.
Pemerintah kewalahan untuk menanganinya. Para TKB yang kembali dari luar negeri banyak yang mengalami luka-luka.
Contohnya adalah Broni (nama samaran).
Broni
Broni merupakan salah satu TKB yang pulang dari daerah Malestina yang mendapat perlakuan tidak baik. Bahkan bisa dibilang sangat buruk. Broni mengaku telah mendapat kekerasan fisik dari majikannya di sana. Dia mendapat beberapa kali hantaman guling di arah wajahnya. Selain itu, majikannya juga sering melemparinya dengan puding dan kulit pisang. Selain hantaman fisik, mental Broni pun tidak lepas dari kemarahan majikannya. Dia sering kali dikunci di dalam rumah tanpa diajak jalan-jalan. "Anjing kan butuh olah raga pak. 15 menit jalan-jalan setiap pagi dan sore cukup lah." kata Broni kepada wartawan kami dengan wajah murung.
Akibat perlakuan ini, Broni mengalami kelilipan busa kapuk di matanya yang berasal dari guling tua yang dihantamkan ke mukanya. Selain itu, Broni juga mendapat memar di pinggang dan cedera engkel di kakinya akibat terpeleset puding dan kulit pisang.
Sangat disayangkan kejadian-kejadian seperti ini. Mereka seharusnya mendapatkan pekerjaan yang layak, kebahagiaan, dan suka cita. FPB sudah merangkul sebagian korban TKB dan menjaga semua hewan miskin di daerah tersebut.

-JFL-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar